Horas Ma Dihita Saluhutna

Inilah Jenis Ulos Batak dan Fungsinya dalam Budaya Batak

BATAK NETWORK - Horas ma dihita saluhutna. Disadarion, ro do hami tu jolo muna hamu akka dongan na hami parsangapi. Dison adong do sada carita taringot tu ULOS dohotmaon makkataon FUNGSI ni ULOS on.

Seperti halnya suku-suku di dunia ini, demikian halnya Suku atau Bangso Batak memiliki adat dan budaya tersendiri. Salah satunya adalah pakaian adat khas batak Toba. Batak Toba atau biasa dibilang Bangso Batak, memiliki kebiasaan yang tidak bisa dihilangkan oleh siapapun (kecuali dirinya sendiri tidak tahu diri) dalam melakukan kegiatan atau acara atau ritual apapun yang erat hubungannya dengan adat batak. Seperti menggunakan / memakai ULOS. ULOS ini tidak bisa lepas dari Budaya Batak, karena ULOS bagian terbesar dari Adat Batak.

Inilah Jenis Ulos Batak dan Fungsinya dalam Adat Batak - Foto: Model Wanita Cantik Pakai Ulos dalam Sesi Pemotretan
Model Wanita Cantik Pakai Ulos dalam Sesi Pemotretan
Sumber Foto: Google image

Orang Batak sudah dikenal sebagai “Bangso”, kenapa..?

Dahulu sudah memiliki Kerajaan sendiri, Mardebata Mulajadi Nabolon (“memiliki Pencipta yang maha besar”), memiliki Surat Aksara Batak, dan sudah pernah memiliki Uang tukar yakni Ringgit Batak (“Ringgit Sitio Suara”), uning-uningan namarragam (“musik”), memiliki Budaya Adat, dan mempunyai Hukum.

Namun sekarang ini sudah menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia, bahkan orang Batak Toba sudah banyak yang tidak mengetahui bahasa daerahnya sendiri, melihat perkembangan teknologi sekarang ini, tor-tor Batak sudah banyak yang tidak mengetahuinya, bahkan dewasa ini Ulos Batak tidak dikenal jenis-jenis dan Fungsinya.

2 Musa 19 ayat 10:
Dung i didok Jahowa ma tusi Musa laho maho tumopot bangso i jala urasi nasida sadarion dohot marsogot asa ditatap nasida Ulos na.

Dengan dasar ini Batak Network, mensosialisasikan Jenis dan Fungsi Ulos Batak seperti yang telah dilansir oleh Tobadotcom:

Inilah Jenis Ulos Batak dan Fungsinya

Ulos Antak-Antak
Ulos Antak-Antak dipakai sebagai selendang orang tua untuk melayat orang meninggal, dan dipakai sebagai kain dan biasa dililit / hohop-hohop waktu acara manortor.

Ulos Bintang Maratur
Ulos ini merupakan Ulos yang paling banyak kegunaannya didalam acara-acara yakni: Diberikan kepada anak yang memasuki rumah baru oleh orang tua, kalau d iadat Batak Toba, Ulos ini diberikan waktu selamatan Hamil 7 Bulan oleh orang tua, tetapi lain halnya kalau di Tarutung Ulos ini yang diberikan waktu acara suka cita (“gembira”), Ulos ini juga diberikan kepada Pahompu (cucu) yang baru lahir, parompa walaupun kebanyakan kasih mangiring apalagi yang maksudnya agar anak yang baru lahir diiringi anak selanjutnya, kemudian ulos ini dipakai untuk pahompu yang dibabtis dan juga dipakai untuk sebagai selendang.

Ulos Bolean
Ulos ini dipakai sebagai selendang pada acara-acara kedukaan.

Ulos Mangiring
Ulos ini dipakai sebagai selendang, Tali-tali, Ulos ini juga diberikan kepada anak cucu yang baru lahir terutama anak pertama yang dimaksud sebagai Simbol keinginan agar si anak diiringi anak yang seterusnya, bahkan Ulos ini dapat dipakai sebagai Parompa.

Ulos Padang Ursa
Ulos Padang Ursa ini dipakai sebagai Tali-tali dan Selendang.

Ulos Pinan Lobu-Lobu
Ulos Pinan Lobu-Lobu ini dipakai sebagai Selendang.

Ulos Pinuncaan
Ulos ini sebenarnya terdiri dari lima bagian yang ditenun secara terpisah yang kemudian disatukan dengan rapi hingga menjadi bentuk satu Ulos yang kegunaannya antara lain:

Ulos ini dapat dipakai berbagai keperluan acara-acara duka cita atau suka cita, dalam acara adat ulos ini dipakai/ disandang oleh Raja-Raja Adat maupun oleh Rakyat Biasa selama memenuhi pedoman misalnya, pada pesta perkawinan atau upacara adat suhut sihabolonon / Hasuhutonlah (“tuan rumah”) yang memakai ulos ini, kemudian pada waktu pesta besar dalam acara marpaniaran, ulos ini juga dipakai/ dililit sebagai kain/ hohop-hohop oleh keluarga hasuhuton, dan Ulos ini sebagai Ulos Passamot pada acara Perkawinan.

Ulos Ragi Hotang
Ulos ini biasa diberi kepada sepasang pengantin yang disebut sebagai Ulos Hela.

Ulos Ragi Huting
Ulos ini sekarang sudah Jarang dipakai, konon jaman orang tua dulu sebelum merdeka, anak-anak perempuan pakai Ulos Ragi Huting ini sebagai pakaian sehari-hari dililit didada (Hoba-hoba), dan kemudian dipakai orang tua sebagai selendang apabila bepergian.

Ulos Sibolang Rasta Pamontari
Ulos ini kalau jaman dulu dipakai untuk keperluan duka dan suka cita, tetapi pada jaman sekarang ini sibolang bisa dikatakan symbol duka cita, dipakai juga sebagai Ulos Saput (yang meninggal orang dewasa yang belum punya cucu), dan dipakai sebagai Ulos Tujung (Janda/Duda yang belum punya cucu), dan kemudian pada peristiwa duka cita Ulos ini paling banyak dipergunakan oleh keluarga dekat.

Ulos Sibunga Umbasang dan Ulos Simpar
Biasanya, Ulos Sibunga Umbasang dan Ulos Simpar ini dipakai sebagai Selendang.

Ulos Sitolu Tuho
Ulos ini dipakai sebagai ikat kepala atau selendang wanita,

Ulos Suri-suri Ganjang
Dipakai sebagai Hande-hande pada waktu margondang, dan dipergunakan sebagai oleh pihak Hula-hula untuk manggabe i borunya karena itu disebut juga Ulos gabe-gabe.

Ulos Simarinjam sisi
Ulos Simarinjam Sisi ini biasa dipakai sebagai kain, dan juga dilengkapi dengan Ulos Pinuncaan disandang dengan perlengkapan adat Batak sebagai Panjoloani yang memakai ini satu orang paling depan.

Ulos Ragi Pakko
Ulos Ragi Pakko ini biasa dipakai sebagai selimut pada jaman dahulu dan pengantar wanita yang dari keluarga kaya bawa dua ragi untuk selimut yang dipergunakan sehari-hari, dan itu jugalah apabila nanti setelah tua meninggal akan disaput pakai Ragi ditambah Ulos lainnya yang disebit Ragi Pakko lantaran memang warnanya hitam seperti Pakko.

Ulos Ragi Harangan
Ulos Ragi Harangan ini, pemakaiannya sama dengan Ragi Pakko.

Ulos Tumtuman
Ulos Tumtuman ini, biasa dipakai sebagai tali-tali yang bermotif dan dipakai anak yang pertama dari hasuhutan.

Ulos Tutur-Tutur
Ulos Tutur-tutur, dipakai sebagai tali-tali dan sebagai Hande-hande yang sering diberikan oleh orang tua sebagai Parompa kepada cucunya.

Maka dari jenis dan fungsi Ulos ini, disebut pengenalan jati diri orang batak sesuai Budaya dan Adatnya, dan orang Batak dikenal dari Ulos yang disandangnya, sian Tortornya bahkan dari Tungkot na.

Demikianlah penuturan kami dari Batak Network mengenai "Inilah Jenis Ulos Batak dan Fungsinya dalam Budaya Batak". Harapan kami, semoga tulisan serta penjelasan singkat di atas bisa bermanfaat. Bila ada kekurangan mengenai ulasan di atas, kami berharap dan memohon agar diberi kiritik dan saran agar menjadi sebuah masukan yang positif demi majunya Budaya Batak yang kita cintai. Horassssss. Tuhan Memberkati.!!!!

4 Responses to "Inilah Jenis Ulos Batak dan Fungsinya dalam Budaya Batak"

  1. Horas admin...
    Bisa minta tolong di tampilkan contoh gambar dari masing2 ulos yan di sebutkan di atas?
    Sehingga anak muda seperti kami mengetahui nya.
    Terimakasih

    ReplyDelete
  2. Sangat disayangkan, artikelnya tidak dilengkapi dengan gambar sebagai contoh dari jenis-jenis ulos yg diterangkan. Itu aja

    ReplyDelete
  3. Sangat berguna info ini bagi kami anak batak yg lahir dikota perantauan ortu, saya kira diiringi dg gambarnya, tp ternyata enggak, tambah pusing au do bah...molo boi dohot gambarnya juga biar tambah klop infonya...

    ReplyDelete
  4. Maaf kalau boleh tau 2 musa 19 itu ayat di dalam kitab apa ??

    ReplyDelete