Horas Ma Dihita Saluhutna

Inilah Rumah Adat Pakpak Sumatera Utara

BATAK NETWORK - Horas ma di hita saluhutna. Kembali kami datang kehadapan anda untuk berbagi tentang Budaya Batak. Kali ini, Batak Network masih berbicara seputar tentang Rumah Adat. Adapun yang kita bahas adalah Rumah Adat Pakpak Sumatera Utara. Seperti apa Rumah Adat Pakpak Sumatera Utara ini, simak lebih lanjut di bawah ini.

Inilah Rumah Adat Pakpak Sumatera Utara
Rumah Adat Pakpak Sumatera Utara (Foto: Pakpak.org)

Suku Batak Pakpak adalah salah satu suku bangsa yang terdapat di Pulau Sumatera Indonesia. Tersebar di beberapa kabupaten/kota di Sumatera Utara dan Aceh, yakni di Kabupaten Dairi, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Humbang Hasundutan, Tapanuli Tengah (Sumatera Utara), Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Subulussalam (Provinsi Aceh)

Dalam administrasi pemerintahan, suku Pakpak banyak bermukim di wilayah Kabupaten Dairi di Sumatera Utara yang kemudian dimekarkan pada tahun 2003 menjadi dua kabupaten, yakni:
  • Kabupaten Dairi (ibu kota: Sidikalang)
  • Kabupaten Pakpak Bharat (ibu kota: Salak)
Suku bangsa Pakpak kemungkinan besar berasal dari keturunan tentara kerajaan Chola di India yang menyerang kerajaan Sriwijaya pada abad 11 Masehi.

Inilah Rumah Adat Pakpak Sumatera Utara
Rumah adat Pakpak memiliki bentuk yang khas yang dibuat dari bahan kayu dengan atap dari bahan ijuk. Bentuk desain Rumah Adat Pakpak Sumatera Utara selain sebagai wujud seni budaya Pakpak, setiap bentuk desain dari bagian-bagian Rumah Adat Pakpak tersebut memiliki arti tersendiri. Jika diteliti dengan cermat dan diketahui maknanya, maka cukup dengan melihat rumah adat Pakpak akan bisa mendeskripsikan bagaimana Suku Pakpak berbudaya.

Bentuk dan Arti Rumah Adat Pakpak Sumatera Utara
Bubungan atap : Bentuk melengkung, dalam bahasa Daerah Pakpak-Dairi disebut: “Petarik-tarik Mparas ingenken ndengel”, artinya: “Berani memikul resiko yang berat dalam mempertahankan adat istiadat”.

Tampuk bubungan yang bersimbolkan “Caban, artinya : “Simbol kepercayaan Puak Pakpak“
Tanduk kerbau yang melekat dibubungan atap, artinya: “Semangat kepahlawanan Puak Pakpak”.
Bentuk segitiga pada Rumah Adat Pakpak Sumatera Utara, artinya menggambarkan susunan adat istiadat Puak Pakpak dalam kekeluargaan yang terbagi atas tiga bahagian atau unsur besar sebagai berikut:
(a). SENINA, adalah saudara kandung laki laki,
(b). BERRU, adalah saudara kandung perempuan,
(c). PUANG”, adalah kemanakan.

Dua buah tiang besar disebelah muka rumah “Binangun, artinya “Kerukunan rumah tangga antara suami istri”.

Satu buah balok besar yang dinamai “Melmellon Rumah Adat Pakpak Sumatera Utara yang melekat disamping muka rumah, menggambarkan “Kesatuan dan Persatuan dalam segala bidang pekerjaan melalui musyawarah, atau lebih tepat disebut “Gotong royong”.

Ukiran-ukiran yang terdapat pada segitiga muka Rumah Adat Pakpak Sumatera Utara yang bentuknya bermacam macam corak, dalam bahasa daerah Pakpak disebut:
(a). Perbunga Kupkup,
(b). Perbunga kembang,
(c). Perbunga Pancur, dan sebagainya yang menggambarkan bahwa puak Pakpak pun berdarah dan berjiwa seni.

Tangga Rumah Adat Pakpak Sumatera Utara yang biasanya terdiri dari bilangan ganjil, 3 (tiga), 5 (lima) dan 7 (tujuh), menggambarkan bahwa penghuni rumah itu adalah keturunan raja (marga tanah), sebaliknya yang memakai tangga rumah genap, menandakan bahwa penghuni rumah tersebut bukan keturunan marga tanah (genengen).

Pintu masuk dari bawah kolong rumah menunjukkan kerendahan hati dan kesiapsiagaan.

Fungsi Rumah Adat Pakpak Sumatera Utara
Inilah Fungsi Rumah Adat Pakpak Sumatera Utara.

1. Penggunaaan rumah adat : Rumah adat adalah tempat permusyawaratan mengenai masalah yang menyangkut kepentingan umum dan tempat mengadakan upacara upacara adat istiadat.

2. Isi Rumah Adat Pakpak Sumatera Utara adalah :
  • Genderang,
  • Garantung,
  • Serunai,
  • Sordan, labat, taratoa, seruling, semuanya alat alat kesenian daerah.
  • Patung panglima atau pahlawan pahlawan, dan
  • Mejan, ditempatkan dihalaman rumah.
3. Pilo-pilo yang digantung dalam segitiga dipermukaan Rumah Adat Pakpak Sumatera Utara menggambarkan adanya hubungan yang harmonis antara masyarakat dan pemimpinnya dan sebagai lambang kebijaksanaan pimpinan dalam mengayomi masyarakatnya.

4. Gambar lidah payung menggambarkan kepercayaan masyarakat kepada pemimpinnya yang senantiasa memberikan bantuan dalammemelihara kesentosaan dan kesejahteraan masyarakat.

Demikianlah mengenai "Rumah Adat Pakpak Sumatera Utara" yang bisa kami paparkan. Semoga bisa bermanfaat. Horas, Tuhan memberkati.***

Sumber: Wikipedia dan BatakEtnik Blog

2 Responses to "Inilah Rumah Adat Pakpak Sumatera Utara"

  1. Pakpak itu bukan bagian dari batak cuy, jika ya, tolong berikan bukti bukti bahwasanya Pakpak itu Bagian dari Batak

    Kok batak suka banget klaim orang jadi Batak...

    ReplyDelete
  2. Oke kalo memang pak pak tak mau dibilang batak,
    Bisa diliat lagi dari bentuk aksara pak pak dan karo, mirip dengan aksara batak, sistem pemargaan, pakaian adat ulos, wilayah, rumah adat, yg sama" meletakkan simbol cicak, tarian adat pak pak tar tar terus apa bedanya sama tor tor
    Terus liat gapura, mau ke sidikalang, ada tulisan yg amat mengherankan bagiku horas njuah juah.

    Okelah kalo bahasa berbeda sama kayak suku melayu, bahasa melayu di daerah sumut deli ataupun pun pesisir sangat berbeda dengan bahasa melayu yg dilampung, tapi sama" melayu
    Bahasa nias selatan berbeda, dengan bahasa nias di pulau telo. Tapi tetap juga ini orang nias

    Jadi cobak kubalekkan pertanyaanmu ke anda bisa anda tunjukkan buktinya kalo pak pak bukan sub suku dari batak

    Kalaupun memang ngk mau dibilang batak, tapi tetap sama" memegang dalihan natolu,
    Tetap serumpun dengan batak gk bisa dipungkiri bahkan bagi orang yg awam seperti saya

    ReplyDelete