Horas Ma Dihita Saluhutna

Mengenal dan Manfaat Pultak-Pultak (Ceplukan atau Ciplukan)

BATAK NETWORK - Horas ma dihita saluhutna. Kali ini kita membicarakan tanaman yang bernama PULTAK-PULTAK (bahasa Batak) dalam bahasa Indonesia disebut "Ceplukan" atau "Ciplukan". Ide membuat tulisan ini karena ada pembicaraan mengenai Pultak-pultak (Ceplukan atau Ciplukan) di media sosial forum komunikasi Anak Siantar yang bernama Group Anak Siantar (GAS). Apa sih itu Pultak-Pultak dan manfaatnya? Yuk kita simak di bawah ini dari berbagai sumber hasil pencarian kami di internet.

Mengenal dan Manfaat Pultak-Pultak (Ceplukan atau Ciplukan)
Pultak-Pultak atau Ceplukan / Ciplukan (Physalis angulata) (Google Image)

Apa itu Pultak-Pultak (Ceplukan atau Ciplukan)
Ceplukan atau ciplukan adalah nama sejenis buah kecil, yang ketika masak tertutup oleh perbesaran kelopak bunga. Buah ini juga dikenal dengan pelbagai nama daerah seperti cecenet atau cecendet (Sd.), nyurnyuran (Md.), dan kopok-kopokan (Bl.).

Ceplukan atau ciplukan yang dalam bahasa latin disebut sebagai Physalis angulata merupakan salah satu tumbuhan herbal yang hidup semusim dan mempunyai tinggi sekitar 1 meter saja. Ceplukan atau ciplukan (Physalis angulata) yang mempunyai buah khas yang tertutup oleh pembesaran kelopak bunga ini kaya akan berbagai manfaat terutama sebagai tanaman herbal (obat-obatan).

Ceplukan atau ciplukan dikenal dengan berbagai nama daerah (lokal) seperti
  • keceplokan, ciciplukan (Jawa),
  • nyornyoran, yoryoran, (Madura), 
  • cecendet, cecendetan, cecenetan (Sunda), 
  • kopok-kopokan, kaceplokan, angket (Bali), 
  • leletep (sebagian Sumatra), 
  • Pultak-Pultak (Batak, Sumatera)
  • leletokan (Minahasa), 
  • Kenampok, dedes (Sasak), 
  • lapunonat (Tanimbar, Seram), 
  • daun kopo-kopi, daun loto-loto, padang rase, dagameme, angket, dededes, daun boba, 
  • dan lain-lain.

Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai cutleaf groundcherry, wild tomato, camapu, dan winter cherry. Sedangkan dalam bahasa ilmiah (latin) disebut sebagai Physalis angulata yang bersinonim dengan Physalis minima dan Physalis peruviana.

Diskripsi Ceplukan
Tanaman Pultak-Pultak atau Ceplukan (Physalis angulata)

Ceplukan merupakan tanaman semusim yang mempunyai tinggi sekitar 1 meter. Batang ciplukan berongga dan bersegi tajam.

Daun ceplukan berbentuk bulan telur dengan ujungnya yang meruncing. Tepi daun terkadang rata terkadang tidak dengan panjang daun antara 5-15 cm dan lebar 2-10 cm.

Bunga ceplukan (Physalis angulata) terdapat di ketiak daun, dengan tangkai tegak berwarna keunguan dan dengan ujung bunga yang mengangguk. Kelopak bunga berbagi lima, dengan taju yang bersudut tiga dan meruncing. Mahkota bunga menyerupai lonceng, berlekuk lima berwarna kuning muda dengan noda kuning tua dan kecoklatan di leher bagian dalam. Benang sari berwarna kuning pucat dengan kepala sari biru muda.

Buah ciplukan (Physalis angulata) terdapat dalam bungkus kelopak yang menggelembung berbentuk telur berujung meruncing berwarna hijau muda kekuningan, dengan rusuk keunguan, dengan panjang sekitar 2-4 cm. Buah buni di dalamnya berbentuk bulat memanjang berukuran antara 1,5-2 cm dengan warna kekuningan jika masak. Rasa buah ciplukan manis dan kaya manfaat sebagai herbal.

Pohon ceplukan diduga berasal dari daerah tropis Amerika dan tersebar ke berbagai kawasan di Amerika, Pasifik, Australia, dan Asia termasuk Indonesia. Di Indonesia, ciplukan tumbuh secara alami di semak-semak dekat pemukiman hingga pinggiran hutan. Tumbuhan yang kaya manfaat sebagai obat-obatan (herbal) ini mampu hidup hingga ketinggian 1.600 meter dpl.

Manfaat Pultak-Pultak (Ceplukan atau Ciplukan).
Umumnya tumbuh liar, ceplukan biasa didapati bercampur dengan herba dan semak lainnya di kebun, tegalan, sawah yang mengering, tepi jalan, tepi hutan dan bagian-bagian hutan yang terbuka disinari terik matahari.

Buah Pultak-Pultak atau Ceplukan (Physalis angulata)
Pultak-Pultak atau Ceplukan / Ciplukan (Physalis angulata) (Google Image)

Ciplukan banyak dimanfaatkan sebagai tanaman herbal (obat-obatan). Akar tumbuhan ciplukan dapat digunakan sebagai obat cacing dan penurun demam.

Buah Pultak-Pultak atau Ceplukan (Physalis angulata)
Buahnya digemari anak-anak. Seluruh bagian tumbuhan, dari daun sampai akar dan biasanya dikeringkan lebih dulu, digunakan sebagai bahan ramuan obat tradisional.

Daun Ciplukan (Physalis angulata) bermanfaat sebagai obat penyembuhan patah tulang, busung air, bisul, borok, penguat jantung, keseleo, nyeri perut, dan kencing nanah. Sedangkan buah ciplukan sendiri sering dimakan langsung untuk mengobati epilepsi, sulit buang air kecil, dan penyakit kuning.

Pada pohon ceplukan mengandung senyawa-senyawa aktif yang antara lain saponin (pada tunas), flavonoid (daun dan tunas), polifenol, dan fisalin (buah), Withangulatin A (buah), asam palmitat dan stearat (biji), alkaloid (akar), Chlorogenik acid (batang dan daun), tannin (buah), kriptoxantin (buah), vitamin C dan gula (buah).

Ceplukan dapat dimanfaatkan sebagai antihiperglikemi, antibakteri, antivirus, imunostimulan dan imunosupresan (imunomodulator), antiinflamasi, antioksidan, analgesik, dan sitotoksik. Juga sebagai peluruh air seni (diuretic), menetralkan racun, meredakan batuk, mengaktifkan fungsi kelenjar-kelenjar tubuh dan anti tumor

Melihat aneka manfaat pohon ciplukan yang sedemikian besar sungguh mengherankan hingga sekarang belum ada satupun yang berusaha membudidayakannya. Tanaman ceplukan masih dibiarkan tumbuh liar secara alami.

Tanaman Pultak-Pultak atau Ceplukan (Physalis angulata)
Pultak-Pultak atau Ceplukan / Ciplukan (Physalis angulata) (Google Image)

Klasifikasi Ilmiah Pultak-Pultak (Ceplukan atau Ciplukan):
  • Kerajaan: Plantae;
  • Divisi: Magnoliophyta;
  • Kelas: Magnoliopsida;
  • Ordo: Solanales;
  • Famili: Solanaceae;
  • Genus: Physalis;
  • Spesies: Physalis angulata. Sinonim: P. minima, P. peruviana.
  • Nama Indonesia: Ceplukan atau Ciplukan.
  • Nama Batak: Pultak-Pultak

Sumber: Hear.org dan Wikipedia Indonesia
Foto: Pultak-Pultak atau Ceplukan / Ciplukan (Physalis angulata) (Google Image)

0 Response to "Mengenal dan Manfaat Pultak-Pultak (Ceplukan atau Ciplukan)"