Disadarion adongdo turi-turian nanaeng sibahen hami. Ima taringot ni perkawinan. Atong anggosongi rap mahita manjaha turi-turian on. Mauliete.
Ilustrasi: Pemberkatan Pernikahan Judika Sihotang dengan Duma Riris Silalahi di sebuah Gereja (Foto: Google) |
Anda tentunya pernah dipesankan oleh Orang tua atau keluarga dekat mengenai Pernikahan. Biasanya pesan tsb simpel dan singkat, yaitu agar kelak menikah dengan sesama orang batak. Barangkali di dalam benak kita muncul sebuah pertanyaan "Mengapa Kita Selaku Suku atau Bangso Batak haruslah menikah dengan sesama Bangso Batak?".
Pesan yang disampaikan oleh orangtua kita tsb bagi generasi muda di zaman sekarang yang penuh dengan modernisasi, akan menganggap hal tsb sebuah ketertinggalan alias kuno atau kolot. Dan bahkan akan merasa terkekang atau membatasi hubungan dengan suku lain di muka bumi ini. Padahal tujuannya bukan itu. Ada makna yang dalam yang terkandung pada pesan orangtua kita itu.
Sebelumnya, kami mohon maaf bila tulisan ini akan menjadi sebuah kontrovesi. Kami tidak ada maksud dan tujuan untuk hal tsb. Kami hanya memaparkan apa maksud dari pesan orangtua kita tsb. Mari kita simak di bawah ini Alasan Mengapa Orang Batak diharuskan Menikah dengan Orang Batak.
Inilah Alasan Mengapa Orang Batak diharuskan Menikah dengan Orang Batak
1. Agar Paham Adat Istiadat
Bangso Batak memiliki Budaya atau Adat Istiadat tersendiri. Adat istiadat kita biasanya sudah mendarah daging dalam diri orang Batak. Karena sejak kita dilahirkan, kita sudah dididik sedemikian rupa tentang budaya kita.
Bagi orangtua yang menyarankan atau mengharuskan kita (muda-mudi/naposo atau yang belum menikah) untuk menikah dengan sesama suku Batak tentu punya alasan tersendiri. Adapun alasannya adalah agar kelak pasangan (calon istri/suami) yang kita pilih sudah tahu dan faham betul bagaimana adat orang batak. Dengan begitu, pasangan yang kita pilih menjadi pendamping kita mengetahui aturan dan tata cara suku batak, dan tidak perlu lagi bersusah payah untuk melaksanakan adat Batak. Artinya, dalam pelaksanaan pesta adat batak bisa mengalir apa adanya tanpa susah payah.
Satu hal, bila kita (naposo) menikah dengan beda suku, ada kekhawatiran orangtua kita, bahwa kelak kita tidak tahu mengenai adat Batak. Atau malah adat batak bisa hilang. Satu lagi, agar kita tidak tersingkir dari suku kita sendiri. Inilah yang dijaga oleh orangtua kita.
Kesimpulannya adalah tujuan orang tua meminta kita untuk menikahi sesama orang batak adalah kita diterima di lingkungan budaya suku kita serta untuk melesetarikan budaya suku batak itu sendiri kedepannya.
2. Agar Tahu Sopan Santun/Tata Krama
Setiap suku apa saja di Indonesia ini, saya meyakini memiliki ajaran sopan santun dan tata krama yang baik di lingkungan hidup yang di ajarkan untuk si anak, termasuk pada keturunan orang suku batak. Tapi permasalahan yang muncul dan menjadi alasan orang tua menuntut kita agar menikahi sesama orang batak adalah karena keyakinan orang tua pada keturuan orang suku batak yang lebih sopan dan tahu tata krama yang baik, khususnya tata krama pada lingkungan keluarga.
Suku Batak memiliki Falsafah Hidup yaitu Dalihan Natolu. Dan dalam kehidupan orang batak, falsafah Dalihan Natolu inilah Sopan santun/Tata Krama diajarkan. Mengenai Dalihan Natolu ini bisa Anda Simak dengan membaca tautan berikut atau KLIK SAJA DISINI.
Ketika pasangan muda-mudi (naposo) punya keinginan untuk membina rumah tangga (menikah), kita ditutut harus tahu sopan santun / tata krama budaya batak. Biasanya, naposo Batak, di dalam dirinya sudah ada atau tahu sedikit mengenai tata krama suku batak. Tata krama ini biasa disebuti Tarombo / martarombo. Dalam ajaran Pertaromboan, sangat jelas bagaimana tutur sapah berlangsung, semua berjalan secara turun temurun, yang muda harus menghargai yang tua, dan lain-lain. Dengan demikian, jelas alasan orang tua meminta kita untuk menikahi sesama orang suku batak, agar pasangan anda menghormati keluarga anda, termasuk orang tua anda nantinya.
3. Agar Se-Iman
Dalam hal ini, kami melihat alasan ketiga ini dari sisi Kekristenan. Mohon maaf yang sebesar-besarnya bila pembaca bukan beragama Kristen.
Mayoritas di tanah batak, orang-orang suku batak memeluk agama Kristen sebagai kepercayaan dan diturunkan ke anak cucu sampai saat ini. Dalam ajaran agama Kristen, kita umat kristen juga diwajibkan untuk berpasangan dengan sesama umat kristen, seperti yang di jelaskan dalam Nats Alkitab di ayat berikut:
2 Korintus 6:14-15, Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?Alasan terakhir dan kebanyakan alasan orang tua meminta kita untuk menikahi sesama orang suku batak adalah karena urusan keyakinan, sesuai ajaran umat Kristen seperti yang tertuang pada ayat di atas.
Demikian ulasan Batak Network mengenai topik "Inilah Alasan Mengapa Orang Batak diharuskan Menikah dengan Orang Batak". Mohon maaf kembali kami sampaikan bila ulasan tsb diatas ada kekurangan. Mari para pembaca yang budimnan untuk memberi masukan baik itu berupa Kiritan ataupun Saran. Jujur kami katakan, itu sangat dibutuhkan disini demi masa depan budaya suku Batak. Harapan kami, semoga ulasan singkat diatas bisa berguna dan bermanfaat. Salam hormat kami untuk pembaca budiman. Tuhan memberkati. Horas.***
Editor: Tim Batak Network
Tulisan ini sebagian kami kutip dari blog Info Aneh Terbaru sebagai referensi.
2 kali pacaran dengan org batak, 2 kali juga ditolak jadi anak mantu, karena aku bukan orang batak.....Hancit nai ni roha..
ReplyDeleteSemua salah... intinya satu saja... untuk mempertahankan keutuhan adat suku batak.
ReplyDeleteKlw saya sih bukan karna alasan2 itu semua mkanya saya memilih org batak dan ga mau dengan suku lain .alasan saya yah karna saya merasa lebih bangga dan nyaman aja sama org batak dan seiman . Horasss
ReplyDeletePake ayat pula ini wkwkwk
ReplyDeleteApa gunanya Tuhan mati di atas kayu salib kalau masih kolot adat2an wkwk
Sdh jelas firman Tuhan : tinggalkan ada istiadat nenek moyangmu ...
Gara2 soal suku gini sy pnya teman susah payah menikah krn beda suku .. Satu batak satunya bukan batak ...
Ingat yg dimau Tuhan seimbang ( satu roh) Tuhan g peduli mau suku apa, warna kulit apa, kaya ato miskin... Yg IA pedulikan cm SATU ROH ...
memang saran yang baik
ReplyDeletetetapi tidak semua orang Batak mempunyai karakter dan tabiat yang pantas ditiru
yang paling tepat adalah seiman, dan mempunyai pola pikir dan cara pandang yang baik terhadap semua masalah keluarga
Hmmm..
ReplyDeleteGa ada yang mengatakn harus, tapi disarankn iya.
Saya nikah sama gadis pujaan hatiku dari jawa timur.
Dan dia brsedia mngkuti kayakinan saya.. kami bahagia melalui hari demi hari hingga saat ini dikaruniai seorang bidadari kecil 6 thn.
Diajak ke pesta adat, oke2 aja dan tau kedudukannya kepesta sbgai boru manang sbg hula2.
Trus kurang apalagi? Toh saya kan malah menambah anggota suku batak? Dah bahkan mnmbah pgkut kristus?
Prinsip yang bagus... Tuhan Yesus memberkati
Deletekalo alasan agar tahu adat isiadat, dan agar tahu sopan santun, saya rasa semua manusia di bumi ini jika di didik dengan benar pasti akan tahu sopan santu dan adat istiadat. orang batak pun kalo tidak di didik dan diajari, tetap tidak tahu diri, masih lebih mending orang bukan batak diajari dari pada orang batak karena sifat "jugul"nya .intinya, TUhan menciptakan manusia itu sama dibumi ini, tidak boleh dibeda2kan. mau nikah sama orang manapun silahkan, tidak ada yang melarang sebenarnya. itu hanya budaya dan kebiasaan saja dimana mayoritas orang batak pasti menikah dengan sesama batak juga. masalah culture, itu bisa dipelajari. lagian, cinta tanpa perbedaan latar belakang rasanya hambar, perjuangannya ga greget. cobalah berfikir lebih terbuka.
ReplyDeletesaya tidak paham..karenasaat ini saya sedang menjalani dengan orang batak...
ReplyDeleteapa kh peraturan orang medan semua sama gitu . sampai ke pelosok seperti medan bgian tanah jawa
ReplyDeleteHampir semua suku mengajarkan hal yang sama, karena itu naluri alami untuk mempertahankan budayanya dan kesukuannya. sehingga tidak perlu dilihat kasus per-kasus sebab masing-masing punya alasan sendiri-sendir.tidak ada jaminan kawin sesama suku lebih bahagia atau sebaliknya karena ukuran kebahagiaan itu relatif. tetapi syah-syah saja orang tua dari suku apapun membuat kriteria tersendiri untuk penerus generasinya.
ReplyDelete