Horas Ma Dihita Saluhutna

Tradisi Mamoholi (Menyambut Kelahiran Anak) Dalam Budaya Batak

BATAK NETWORK - Horas ma dihita saluhutna. Sebelumnya kita telah membicarakan tentang "Tata Cara Perkawinan dalam Budaya Batak Toba". Tentunya sebuah rumah tangga yang baru melangsungkan pernikahan berharap akan kehadiran anak. Anak inilah nantinya yang akan melanjutkan garis keturunan dari keluarga tsb.

Tradisi Mamoholi (Menyambut Kelahiran Anak) Dalam Budaya Batak
Foto Bayi Baru Lahir (Sumber: Google Image)

Baca Juga: Tata Cara Perkawinan dalam Budaya Batak Toba

Dalam tradisi Batak Toba, ketika keluarga baru yang baru saja memiliki anak atau keluarga yang sudah memiliki anak, kedatangan (memiliki) anak kedua, ketiga dan seterusnya, untuk menyambut anak yang baru lahir tsb diadakan Upacara MAMOHOLI. Apa itu Mamaholi dalam Budaya Batak Toba? Simak turi-turian selanjutnya di bawah ini.

Tradisi Mamoholi (Menyambut Kelahiran Anak) Dalam Budaya Batak
Mamoholi disebut manomu-nomu yang maksudnya adalah menyambut kedatangan (kelahiran) bayi yang dinanti-nantikan itu. Disamping itu juga dikenal istilah lain untuk tradisi ini sebagai mamboan aek ni unte yang secara khusus digunakan bagi kunjungan dari keluarga hula-hula/tulang.

Pada hakikatnya tradisi mamoholi adalah sebuah bentuk nyata dari kehidupan masyarakat Batak tradisional di bona pasogit yang saling bertolong-tolongan (masiurupan). Seorang ibu yang baru melahirkan di kampung halaman, mungkin memerlukan istirahat paling tidak 10 hari sebelum dia mampu mempersiapkan makanannya sendiri. Dia masih harus berbaring di dekat tungku dapur untuk menghangatkan badanya dan disegi lain dia perlu makanan yang cukup bergizi untuk menjamin kelancaran air susu (ASI) bagi bayinya.

Bangun-bangun Jenis Sayuran Yang Dipercaya Membantu Menambah Produksi ASI
Bangun-bangun Jenis Sayuran Yang Dipercaya Membantu Menambah Produksi ASI

Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu, maka saudara-saudara sekampung akan secara bergantian dari hari ke hari berikutnya mempersiapkan makanan bagi si ibu berupa nasi, lauk daging ayam atau ikan (na tinombur), jenis sayuran yang dipercaya membantu menambah produksi ASI (seperti bangun-bangun) dan lain-lain. Selain makanan siap saji, ada juga keluarga-keluarga yang membawa bahan makanan dalam bentuk mentah seperti beras, ayam hidup, ikan hidup dan yang lebih mentah lagi dalam bentuk uang. Sehingga paling sedikit untuk dua atau tiga bulan berikutnya si ibu yang baru melahirkan itu tidak perlu khawatir akan makanan yang ia butuhkan untuk merawat bayinya sebaik-baiknya sampai ia kuat untuk melakukan tugas-tugas kesehariannya.

Kunjungan pihak hulahula/tulang untuk menyatakan sukacita dan rasa syukur mereka atas kelahiran cucu itu adalah sesuatu yang khusus. Mungkin mereka akan datang beberapa hari setelah kelahiran bayi itu dalam rombongan lima atau enam keluarga yang masing-masing mempersiapkan makanan bawaannya, sehingga dapat dibayangkan berapa banyak makanan yang tersedia sekaligus.

Untuk menyambut dan menghormati kunjungan hulahula itu maka tuan rumah pun mengundang seluruh keluarga sekampungnya untuk bersama-sama menikmati makanan yang dibawa oleh rombongan hulahula itu. Setelah makan bersama, anggota rombongan hulahula akan menyampaikan kata-kata doa restu semoga si bayi yang baru lahir itu sehat-sehat, cepat besar dan dikemudian hari juga diikuti oleh adik-adik laki-laki maupun perempuan.

Demikianlah Turi-turian mengenai "Tradisi Mamoholi (Menyambut Kelahiran Anak) Dalam Budaya Batak" diatas. Bila ada kekurangan atau melebih-melebihkan dari isi turi-turian tsb di atas, kami mohon masukannya berupa kritik dan saran demi kemajuan Batak Network ini. Harapan kami, semoga turi-turian ini bisa berguna dan bermanfaat. Salam. Tuhan Memberkati. Horas.***

Editor: Tim Batak Network
Sumber: Net.

0 Response to "Tradisi Mamoholi (Menyambut Kelahiran Anak) Dalam Budaya Batak"